Tag: Biopower
-
Menggali Genealogi dan Arkeologi Kekuasaan – Catatan dan Komentar (Bagian 1)
Buku yang ditulis Stuart Elden, Profesor Teori Politik dan Geografi Universitas Warwick dan Universitas Monash, bermaksud mengkonsolidasikan catatan-catatan yang dimilikinya untuk memahami awalan dan perubahan yang dilalui oleh pemikiran Foucault tentang kekuasaan.
-
Perang sebagai Pisau Analisa Politik (Bagian 3)
(lanjutan Catatan kuliah Michel Foucault “Il faut défendre la société” 21 Januari 1976, College de France, Paris) Perkembangan diskursus tentang ras. Perang antar ras sebagai ide pertarungan politik. Kolonisasi diskursus perang permanen antar ras, menjadi ide normalisasi sosial.
-
Perang sebagai Pisau Analisa Politik (Bagian 2)
(lanjutan Catatan kuliah Michel Foucault “Il faut défendre la société” 21 Januari 1976, College de France, Paris) Poin penting pada akhir bagian sebelumnya adalah pembalikkan tesis terkenal Clausewitz, yang menjadi: “politik adalah kelanjutan dari perang dengan cara-cara lain.” Foucault berargumen sangatlah mungkin sebenarnya Clausewitz membalikkan tesis tersebut dalam memformulasikan tesis terkenalnya.
-
Pembatasan Diri Sebagai Pandangan Etis Pemerintahan
Berakhirnya kekuasaan Presiden Soeharto pada Mei 1998 juga merupakan sebuah pertanda berakhirnya sebuah rejim, dalam makna keseluruhan dari kelembagaan, praktik-praktik, dan ide-ide yang melingkupi cara bagaimana negara dan masyarakat berjalan. Sejak saat itu, Indonesia berada dalam masa transisi yang panjang, sebuah proses pembangunan rejim baru: lembaga-lembaga pemerintahan yang baru, praktik-praktik tata kelola negara yang baru, dan tentunya ide-ide baru tentang bagaimana roda pemerintahan dijalankan.
-
Pemberontakkan Pengetahuan Melawan Rejim Baru
*Catatan Kuliah “Il faut défendre la société” oleh M. Foucault, 7 Januari 1975. Mencari jalan keluar dari kebuntuan analisis politik. Melirik pada diskursus dan peran pengetahuan.
-
Foucault dan Geopolitik: Eksposisi Berseri tentang Kekuasaan
Notion kekuasaan yang digunakan Foucault menjadi penting untuk membongkar kerangka diskursus kenegaraan yang mendominasi pembahasan geopolitik. Konsep yang tak perlu menjadi sempurna tersebut membuka mata kita untuk memasukkan perlawanan terhadap kebijakan negara sebagai bagian yang harus dianalisa dalam studi geopolitik. Ia juga dapat membuka halaman-halaman baru dalam pencarian bentuk-bentuk perlawanan yang dapat membongkar status quo berbagai sistem yang sebenarnya rapuh tapi bertahan melalui instrumen-instrumen administrasi dan kekerasan seperti neoliberalisme.